Sunday 24 June 2012

Rihlah 2012

Sabtu 23/06/2012, Pemandian Air Panas Ciater menjadi objek wisata alternatif bagi angkatan 4 Ma'had Lughawi.Karena sebenarnya Ma'had merencanakan Pangandaran tapi sudahlah itu hanya angan belaka.Rihlah kali ini menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya pribadi, karena kebetulan rihlah kemarin hp yang selalu menjadi teman hidupku hilang.Keaman di Ciater belakangan ini memang harus lebih diperketat kembali karena Manajer Sari ater sendiri menyadari bahwa pengunjung semakin meningkat seiring dengan peluasan wahana outbond dan sungai air panas yang makin banyak.
Suhu air di Ciater dapat mencapai hingga 46 derajat Celsius.Adapun sedingin - dinginnya air ciater sendiri bisa menduduki suhu sedingin 8 derajat celsius.Dalam kunjungan yang kami rasakan air Sari ater rasanya asam dan asin dikandungi belerang .Wisata ini merupakan kesempatan emas pagi si penderita penyakit kulit.Catatan lain yang berkaitan dengan tata cara dan larangan tertulis bisa kita baca di samping kolam.Di samping itu ada pula larangan yang tidak tertulis yang dibicarakan secara lisan lewat pos yang biasanya didirikan dekat dengan kolam rendam.


Banyak pengunjung yang merasakan perbedaan pemandian air panas ciater yang sekarang dengan Pemandian 10 tahun kebelakang.Seorang Mahasiswi berkata ''Ana dulu pernah kesini, tapi ga sebagus dan seluas seperti sekarang!''.Kini Ciater lebih dilengkapi dengan wahana main anak,Sepeda air,rumah hantu,flying sox,tempat keluar dan lahan parkir makin bertambah,dan masih banyak yang lain.Yang perlu lebih diperhatikan lagi adalah kenyamanan bermain anak - anak yang tidak boleh lepas dari perhatian keluarga.Karena sebenarnya tidak mudah untuk menemukan orang tua dengan anaknya apalagi kalau yang hilang anak orang Arab,Korea, dan Chinese.
Layaknya pristiwa yang kemarin terjadi, seorang anak menangis ''Mamah - mamah !" dibawa tukang es ke pos keamanan.Satpam disana bingung lantas melapor pada pimpinan, '' anak ilang pak tapi da hese anak arab !' atasan kebingungan .Anak perempuan sulit untuk ditenangkan karena memang umurnya masih dibawah 7 tahun.Mahasiswi yang sedang duduk sontak bertanya ,'' Masmuki ?, anak lucu itu pun menjawab dengan nada yang keras , LARaaaah !".Bagaimana kisah selanjutnya anak itu, tapi yang jelas Satpam mengikuti jejak dimana Larah berlari sembari menarik tangan si Tukang es.
"Dimana ada kesempatan,mau direncanakan ataupun tidak tindak kejahatan bisa saja terjadi"
Waspadalah waspadalah !!