Sunday, 15 July 2012

2 MAHASISWA PBA IKUT SEJUKKAN KAMPUS DENGAN TASMI’ AL QUR`ÂN



Iklim kampus kita UIN Sunan Gunung Djati yang terletak di Kota Kembang ini dirasakan tidak seperti biasanya. Betapa tidak, baru langkah kaki pertama memasuki kampus, disambut dengan alunan nan merdu ayat-ayat-Nya.
Tepat pada hari Rabu tanggal 4 Juli 2012 H atau bersamaan dengan tanggal 14 Sya’bân 1433 H, dimulai dari pukul 08.00 WIB, mesjid kampus yang bernama Iqomah ini sudah ramai dengan dzikir dan do’a bersama. Sebenarnya bukan itu yang lebih memikat benda bernama hati ini. Sudah berjejer sederetan manusia yang katanya agent of social change atau agent of social control atau apalah banyak lagi istilahnya (baca: mahasiswa) yang terdiri dari 7 orang ditambah dengan 3 orang pengurus DKM, di antaranya, Pak Bahrun selaku Ketua DKM Iqomah (maaf pak, saya lupa nama lengkap bapak), Pak Drs. Abdul Hadi, M.Ag. selaku Sekretaris DKM (beliau juga merupakan salahsatu dosen di jurusan kita, Pendidikan Bahasa Arab), dan Bapak K.H. Arif Ichwanie. 7 orang mahasiswa tersebut bersiap-siap untuk membacakan ayat-ayat-Nya yang termaktub dalam al Qur`ân secara bergiliran, namun yang unik disini, mereka akan membacakan ayat-ayat tersebut tanpa melihat teks dalam mushaf al Qur`an, alias mengeluarkan apa yang mereka jaga di hipotalamusnya. Atau orang-orang lebih mengenalnya dengan istilah tasmi’ al Qur`ân (baru denger atau baru mau tahu nieh istilahnya…^_^).
Ini kali pertama DKM Iqomah menggelar acara semacam ini (selama saya kuliah di UIN kayaknya baru sekarang, ngga tau juga kalau dahulu kala). Acara ini merupakan salahsatu rangkaian acara Nishfu Sya’bân yang akan digelar pada malam harinya (ba’da Maghrib). Tasmi’ al Qur`an ini terdiri dari pembacaan al Qur`an 10 Juz yang dibacakan oleh 8 orang mahasiswa yang rata-rata sudah hafal 10 juz, bahkan ada yang sudah hafal 30 juz. Masing-masing mahasiswa tersebut di antaranya: Rijal Sibghotullah (juz 28-29, Pendidikan Bahasa Arab/ FTK/ IV); Naih Nurjannah (juz 26-27, Pendidikan Bahasa Arab/ FTK/ IV); Upu Marpuah (juz 2, Pendidikan Agama Islam/ FTK/ II); Hanifah Qanitah (juz 1, Pendidikan Agama Islam/ FTK / IV); Enang Lukman (juz 30, Pendidikan Agama Islam/ FTK/ VI); Subhan (juz 3-4, Bahasa dan Sastra Arab/ FAH/ IV); Sri Rahmawati (juz 5, Tafsir Hadits/ FU/ IV); dan Zuaelan (S2 Tafsir).
Sebelum tasmi’ ini digelar, ada pembacaan istighatsah terlebih dahulu yang dipimpin oleh Bapak K.H. Arif Ichwanie. “tasmi’ al Qur`an ini merupakan salahsatu bentuk syi’ar Islam melalui kegiatan memperdengarkan sumber pertama agama Islam (baca: al Qur`an)”, demikian Bapak Bahrun mengungkapkan di antara orientasi gelaran kegiatan ini, pada saat ditemui penulis sejenak setelah dzuhur di kantor DKM. Adapun di antara tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai salahsatu bentuk apresiasi DKM Iqomah pada 3 aksi yang dicanangkan oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati yang baru saat ini, yang mencakup aksi Lingual (Bahasa), Computerize (pengembangan IT) dan tahfizh al Qur`an juz 30 bagi seluruh mahasiswanya. Selain itu, harapan yang lebih jauhnya, akan banyak mahasiswa UIN SGD Bandung yang tergugah hatinya untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai al Qur`an dalam dirinya dan lingkungannya, “syukur-syukur bias tergugah untuk menghafal al Qur`an 30 juz”, tambah Sekretaris DKM saat diwawancara.
Saat ditanya tentang kuantitas pendengar yang berada di dalam mesjid, panitia mengatakan bahwa ini kegiatan tasmi’ yang kata ini merupakan mashdar dari samma’a – yusammi’u yang berarti memperdengarkan, jadi tidak harus yang mendengar bacaan-bacaan ayat suci ini dengan diam dan duduk manis di dalam mesjid, bisa saja mendengarkannya di kantor (untuk para dosen dan karyawan kampus) sambil bekerja, toh jika diniatkan ibadah, bernilai ibadah pula. (satuju tah sayah kana cariosan eta…^_^)
Menurut hemat saya, kegiatan tasmi’ al Qur`an ini perlu sering digelar, akan kampus kita tidak terlalu gersang (^_^), selain itu, bisa memotivasi warga kampus untuk senantiasa ingat dan diingatkan bahwa al Qur`an harus benar-benar menjadi pegangan hidup.
Bapak kelahiran kota Cirebon yang sekaligus Sekretaris DKM berkata, “bagi mahasiswa yang bisa hafal 30 juz, mudah-mudahan bisa mendapat beasiswa langsung dari Rektor UIN SGD dan dibebaskan dari pembayaran SPP sampai mereka lulus kuliah, namun ini juga kami baru mengajukan 2 orang yang baru kami ketahui kompetensinya dalam menghafal al Qur`an, dan ternyata setelah di tes ulang, benar adanya mereka insya Allah hafal 30 juz al Qur`an (tidak bisa ditambah dan tidak bisa dikurangi…^_^), dua orang tersebut adalah Naih Nurjannah dari Prodi PBA FTK semester IV dan Subhan dari Jurusan BSA FAH semester IV juga.”
Acara ini dilanjutkan dengan shalat maghrib jama’ah, shalat sunnah nishfu sya’ban dan membaca Q.S. Yaasiin sebanyak tiga kali, dengan masing-masing niatnya, memohon kepada Allah SWT agar dipanjangkan umur, diberkahkan rezeki dan dijauhkan dari marabahaya. Mengenai hukumnya, “selagi itu baik dan hukumnya sunnah, kenapa tidak dilakukan”, demikian salahsatu pengurus DKM mengungkapkan.
Kegiatan ini pun mengundang Rektor UIN SGD Bapak Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, S.H. M. Hum. beserta para jama’ah majelis ta’lim di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dan berakhir pada pukul 20.00 WIB.
Pertanyaannya, sudahkah anda menuai amal pra Bulan Suci Ramadhan sebagaimana mereka lakukan atau dengan bentuk amal baik lainnya?
Ya, kita sama-sama istibâq fi al khairât. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memapah kita di jalan-Nya dan menaungi hari-hari kita dengan berkah dan rahmat-Nya. Amin.

Author: 1571-izzah.dityah@gmail.com